Kamus Cinta Sang Primadona
Mini Novel – Bab 1: Gemerlap yang Sunyi Langit malam Jakarta terlihat bersih, seakan ikut merayakan sebuah pertunjukan besar yang sedang berlangsung di panggung megah Taman Ismail Marzuki. Lampu sorot menari-nari, menyinari wanita yang berdiri di tengah panggung: Rani, sang primadona. Gaun putih berkilauan membalut tubuhnya yang semampai. Suaranya mengalun lembut, menghanyutkan ribuan pasang mata yang menatap penuh kagum. Ia menyanyikan lagu hit terbarunya, namun matanya kosong. Tidak ada getar bahagia di sana, hanya lelah dan kehampaan. Di balik tepuk tangan yang menggelegar dan sorak sorai yang membahana, Rani merasa... sendiri. Usai konser, ia melangkah menuju ruang ganti. Asisten dan manajernya sibuk mengatur wawancara dan jadwal tur ke luar negeri. Tapi Rani hanya duduk diam, menatap cermin dengan riasan yang mulai luntur. Di matanya, ada luka yang dalam—luka yang tak bisa ditutupi bedak atau lipstik. “Besok pagi kamu wawancara di TV nasional, jangan lupa rehearsal jam tujuh,...